PENDEKATAN PEMBELAJARAN
FERROELEKTRIK TRANSISTOR RANDOM ACCESS MEMORY (FeTRAM)
rendah pada konsumsi daya dan ekonomis serta menguntungkan. Sejumlah opsi tentang non-volatile memory telah dipertimbangkan pengunaanya, seperti Ferroelektrik Random Access Memory (FeRAM) dan juga teknologi terbaru yakni Ferroelektrik Transistor Random Access Memory (FeTRAM). Perkembangan teknologi penyimpanan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi daya listrik dan mengacu pada peningkatan kecepatan memory dalam mengakses setiap datanya.
STRATEGI PEMBELAJARAN KURIKULUM
Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Mutu bangsa di
kemudian hari bergantung pada pendidikanyang dikecp oleh anak-anak
sekarang. Terutama melalui pendidikan formal yang diterima disekolah.
Apa yang akan dicapai disekolah ditentukan oleh kurikulum sekolah itu.
Dengan demikian barang siapa yang menuasai kurikulum memegang nasib
bangsa dan Negara. Maka dapat dipahami kurikulum sebagai alat yang
begitu vital bagi perkembangan bangsa dopegang olegh pemerintah suatu
Negara. Oleh sebab itu setiap guru merupakan kunci utama dalam
pelaksanaan kurikulum, maka ia harus pula memahami seluk beluk
kurikulum.
b. Pentingnya kurikulum
Kurikulum merupakan alat
yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum
yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran
penedidikan yang diinginkan. Sejarah pendidikan di Indonesia sudah
beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya
sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan
zaman, guna mencapai hasil yang maksiamal.
Mengambangkan
kurikulum bukanlah pererjaan yang mudah dan sederhana karena benyak
sekali pertanyaan yang dapat dikemukakan untuk dipertimbangkan.
Misalkan: Apa yang ingin dicapai? Manusia yang bagimana yang dihrapkan
untuk dibentuk? Apakah yang dutamakan kebutuhan sekarang atau kebutuhan
yang akan datang? Apakah hakikat anak harus dipertimbangkan atau
diperlukan sebagai orang dewasa? Dan segudang pertanyaan lagi yang
kesemuanya menyangkut asas-asas yang mendasari setiap kurikulum, yaitu
asas filosofis, asa psikologis, asas psikologis dan asas orgaisatoris.
Dengan demikian kurikulum yang tepat serta seseuai, dapat
diharapkansasaran dan tujuan pendidikan tercapai secara maksimal.
c. Apa yang dimaksud dengan kurikulum
Kurikulum adalah suatu yang direncanakan sebgai pegangan guna mencapai
tujuan pendidikan. Apa yang direncanakan biasanya bersifat idea, suatu
cita-cita tentang manusia atau warga Negara yang akan dibentuk.
Kurikulum ini lazim mengandung harapan – harapan yang sering
muluk-muluk.
Berbagai tafsiran tentang kurikulum dapat ditinjau dari segi lain, sehingga kita memperoleh pengolongan sebagai berikut:
1.
Kurikulum dilihat sebgai produk, yakni sebagai hail karyapara
pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia. Hasilnya ditungakna
dalam bentuk buku atau pedomankurikulum, yang misalnya berisi mata
kuliah yang harus diajarkan.
2. Kurikulum dapat juga dipandang
sebagai program, yakni alat yang dilakukan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan-tujuannya. Ini dapat berupa pengajara-pengajaran berbagai mata
pelajaran, tetapi dapat juga meliputi segala kegiatan yang dianggap
dapat mempengaruhi perkembangan siswa, misalnya perkumpulan sekolah,
pertandingan, pramuka, warung sekolah dan lain-lain.
3. Kurikulum
dapat pula dipandang sebagi hal-hal yang diharapkan akan dipelajari
siswa, yakni pengetahuan, sikap, ketrampilantertentu. Apa yang
diharapkan akan dipelajari tidak selalu sama dengan apa yang benar-benar
dipelajari.